Minggu, 11 Maret 2012

pandangan seorang remaja pada koruptor

Hari ini aku mendengar sebuah berita di sebuah stasiun televisi suasta nasional yang mengagetkan. Berita itu adalah berita tentang ucapan ketua partai Demokrat, Anas Urbaningrum pada reporter-reporter yang mengerumuninya. Ia mengatakan bahwa dirinya berani digantung pada tugu monumen nasional (MONAS) bila Ia terbukti melakukan tindakan korupsi meskipun hanya sekedar Rp 1,- saja.
"luar biasa..."
itulah kata yang secara spontan keluar dari benak pikiranku. karna mendengar seorang pejabat partai, seorang politisi yang bernama Anas Urbaningrum mengeluarkan tantangan sebegitu kerasnya pada KPK, media dan masyarakat tentang keterlibatan dirinya dalam kasus korupsi yang menyeret dirinya.
bagiku, perkataan seperti itu menunjukan sekali bagaimana
kerasnya dunia politik terutam di saat maraknya kasus korupsi yang terjadi. entah kapan seorang politisi akan dapat hidup dengan tenang. sedangkan kawanya sendiri akan selalu siap menerkamnya, dan menyeretnya kedalam kasus-kasus yang ia hadapi. seperti halnya yang sekarang terjadi pada kasus yang menimpa Anas Urbaningrum sendiri yang namanya ikut terdengung dalam syair nyanyian yang di lantunkan oleh temanya, M. Nazarudin dalam kasus wisma atlet SEA Games lalu.
Setelah kasus ucapan ketua parati demokrat tersebut, kini aku semakin dibingungkan dengan berita lainnya lagi. yaitu rencana pembatasan wewenag KPK terhadap kasus-kasus korupsi hanya sampai tindakan pencegahan korupsi. padahal masih banyak tindakan korupsi yang seharunya segera di berantas, dan tidak sempat lagi dicegah. bahkan seorang anak kecil ingusan yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) pun mengerti kalau tindakan yang sudah terjadi seharunya ditindak, bukan lagi di cegah. karna pencegahan itu hanya berlaku pada hal-hal yang memang belum terjadi.
"astagfirullah.. kalau begini, bisa-bisa makin suburlah pertumbuhan tikus-tikus di lumbung pemerintah negara kita."
inilah berita yang membuatku makin merasa geram terhadap korupsi, terhadap koruptor, terhadap tikus-tikus berdasi dalam lumbung pemerintahan negeri kita ini. entah bagaimana negara kita ini akan bebas dari korupsi bila kewenangan lembaga yang mengurus pemberantasan korupsi saja dibatasi oleh para koruptor-koruptor itu sendiri? sejak kapan para wakil rakyat itu berubah menjadi orang bodoh nan egois?
Sungguh sebuah delima dalam sejarah negri kita yang entah kapan akan selesai...?

3 komentar:

  1. yah,,bgtulah..
    Indonesia adakah tikus-tikus kejujuran di sisimu ?

    BalasHapus
  2. mungkin tanggal 32 baru ada kali ya?

    BalasHapus
  3. saya mau buat KIR mengenai korupsi kira-kira judul yg keren apa yah?

    BalasHapus