Rabu, 31 Januari 2018

Mina Padi di Sulawesi Selatan

Mina Padi yang merupakan integrasi antara pertanian dan budidaya ikan dalam satu lahan, dapat meningkatkan omset para petani sampai tiga kali lipat, tetapi tak banyak petani yang dengan mudah beralih ke Mina Padi. Sigit Paryono melemparkan melemparkan pakan ikan ke kolam di lahan sawahnya di Dusun Cibluk, Margoluwih Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Ikan-ikan itu tampak dengan gesit berenang menyambut makanan mereka. Puluhan ikan Nila dan Emas lain tampak berenang diantara rumpun padi di sawah. Sigit mengatakan budidaya ikan di lahan persawahan ini sudah dilakukan secara tradisional oleh kakeknya, tetapi dia baru mengembangkannya beberapa tahun terakhir. Mina padi, menurut Sigit, lebih menguntungkan dibandingkan sawah konvensional. Dia mengaku pernah mendapatkan omset sekitar 120 juta rupiah dari satu hektar sawah dari padi dan ikan. "Kalau padi biasa (keuntungan) per 1.000 (meter) itu sampai 1,5 sampai 2 juta itu sudah bagus, untuk mina padi keuntungan 4-5 juta jadi sekitar 3 kali lipat," jelas Sigit. Menjawab sindiran Jokowi: Mengapa banyak lulusan pertanian kerja di bank? Sawah beralih jadi perumahan atau industri mengancam ketahanan pangan Pertanian besar yang menghasilkan kekuatan tak terlihat Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto mengatakan secara ekonomi, keuntungan petani dapat meningkat tergantung dari komoditasnya. "Kalau dengan udang galah bisa besar lagi, bisa menghasilkan 1-2 ton per hektar dengan harga sekitar 90 ribu untuk size 40 centimeter, bisa mencapai keuntungan 80-100 jutaan," jelas Slamet. Dia memperkirakan integrasi padi dan budidaya ikan bisa meningkatkan pendapatkan petani sampai RP 60 juta per hektar. kunjungi lebih lanjut www.minapadi.co.id

minapadi.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar